
LP KPK : Ketua Komisi Daerah Provinsi Sulawesi Barat Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah Dan Keadilan, Menyatakan Sikap Dalam Poisi,Tim Satgas PKH Penertipan Kawasan Hutan Adalah Alat Negara,(Di singkirkan)TANGKAP DAN PROSES KEBERADAAN PT. PASANGKAYU Di Desa AKO,Pernyataan resmi sekaligus karya sastra yang kuat dan menyentuh hati. sebagai bentuk keprihatinan moral dan panggilan jiwa dalam mencari sebuah keadilan dari Ketua KOMDA LP-K.P.K Provinsi Sulawesi Barat, Eliasib:
Komisi Daerah LP-K.P.K Provinsi Sulawesi Barat., Eliasib. ,,Judul: Tanah Kami, Luka Kami – Suara dari Desa Ako ,Tanah Kami, Luka Kami: ,,Suara dari KOMDA LP-K.P.K Sulawesi Barat untuk Rakyat Desa Ako). Di bawah langit Sulawesi Barat yang muram,Desa Ako menjerit dalam diam.
Tanah ulayat, warisan leluhur,
Dirampas oleh tangan besi bertameng hukum yang kabur.
PT. Pasangkayu datang dengan rakus,
Menerobos hutan, mengoyak batas tugas.
SATGAS PKH disingkirkan tanpa bicara,
Hutan dilukai, rakyat disingkirkan dari pusaka.Yang sudah Puluhan tahun, bukan Setahun dua,Rakyat menahan luka dan air mata. Laporan demi laporan dilayangkan,
Namun yang diborgol justru harapan.
APH yang seharusnya melindungi,
Kini jadi alat untuk mengurung nurani. Seperti mulut di sumpal lem tidak bisa berbuat dan bersuara,kemana badai kesana, kemana angin kesana arah nya…Satu demi satu anak desa dijerat,Dituduh, diadili, dicabut haknya tanpa syarat.,,Kami bertanya pada keadilan,
Apakah ia telah dibeli oleh kekuasaan?
Apakah hukum hanya tajam ke bawah,
Tumpul Keatas dan buta saat berhadapan dengan pengusaha? Pemerintah kabupaten,
Diam( Seperti mulut tersumpal nasi) tidak bisa bicara dalam dingin.
Pemerintah provinsi,Seolah tuli pada jerit anak negeri.Hingga ke Istana tempat kebijakan tertinggi,Apakah suara rakyat tak mampu melewati dinding istana ini?
Kami, Komisi Daerah LP-K.P.K Sulawesi Barat,Bersuara lantang, menyerukan kebenaran yang telah hilang.
Bangkitlah Wahaii keadilan Di bumi Ako!
Jangan biarkan tanah dan nyawa kami diperjualbelikan.
Rakyat Desa Ako bukan musuh negara,
Mereka hanya ingin hidup dengan hak yang semestinya.Jika suara kami tak cukup keras,
Maka biarlah puisi ini menjadi prasasti perlawanan yang tegas. Bahwa di sudut negeri bernama Sulawesi Barat,
Masih ada luka yang belum sempat dijahit
oleh keadilan yang tepat.
Diterbitkan oleh Komisi Daerah LP-K.P.K Provinsi Sulawesi Barat
Tanggal: 27 Juli 3025
Kontak: 081244044273
Yth : Bapak Presiden RI
Yth : Bapak Kapolri
Yth : Bapak Menhan
Yth : Bapak Menhut
Yth : Bapak Agraria
(RED)
More Stories
PEMKO : Tebing Tinggi Terima Dana Bagi Hasil Dari Gubernur Sumut,Akan Di Pergunakan Untuk Mendukung Program Dari Pusat
Sambut HUT RI ke-80, Babinsa Koramil 02/Ranpes Dampingi Pembagian 500 Bendera Merah Putih di Nagari Lagan Mudik Punggasan
PASBAR : Raja Adat Ujung Gading Gedor PT Perusahaan Sawit Habis Batas HGU Kembalikan Tanah Ulayat,Saat Sosialisasi Di Balerong Kantor Bupati