
Lidik24jam.com
Pasaman Barat,— 21 Juli 2025 – Krisis bahan bakar minyak (BBM) kembali menghantui warga Pasaman Barat. Antrian panjang kendaraan, terutama truk-truk besar, terlihat mengular hingga lebih dari satu kilometer di hampir seluruh SPBU di wilayah ini. Kelangkaan solar khususnya memicu kemacetan parah dan mengganggu aktivitas warga, termasuk pelaku usaha kecil di sekitar SPBU.
Sejumlah warung warga terpaksa tutup akibat terhalang barisan truk yang parkir berjam-jam di depan tempat usaha mereka. Sementara itu, separuh badan jalan umum juga dipakai sebagai lahan parkir darurat kendaraan-kendaraan besar yang mengantre solar.
Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tri Bawanto, S.I.K., dalam keterangan melalui pesan WhatsApp menyebutkan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab kelangkaan BBM dan antrean panjang yang sudah meresahkan masyarakat.
“Kami sudah turunkan tim untuk menyelidiki penyebab kelangkaan BBM ini. kami juga mendapat informasi bahwa terjadinya antrian panjang tersebut akibat adanya pembatasan stok BBM dari Pertamina. Kendaraan-kendaraan itu mengantre karena BBM belum sampai ke SPBU, bukan karena antrean langsung pembelian besar-besaran,” jelas Kapolres.
Namun demikian, masyarakat mencurigai ada praktik penyelewengan distribusi di balik kelangkaan ini. Salah seorang warga berinisial BD menuturkan bahwa sebagian besar solar yang langka ini diduga kuat disalurkan ke tambang-tambang emas ilegal yang marak beroperasi di wilayah Pasaman Barat.
“Rata-rata mobil yang mengantre itu bukan murni untuk operasional harian. Mereka membeli BBM dan menjualnya kembali ke tambang-tambang emas ilegal dengan harga lebih tinggi. Sudah bukan rahasia umum lagi, bahkan beberapa mobil terlihat antre berkali-kali dalam satu hari,” ujar BD.
Modus yang digunakan pun cukup beragam, mulai dari tangki modifikasi, penggunaan plat nomor ganda, hingga kerja sama dengan oknum tertentu untuk mendapat akses prioritas pembelian BBM.
Situasi ini memperparah kondisi lalu lintas di sekitar SPBU dan menimbulkan potensi gesekan antarwarga akibat rebutan BBM. Masyarakat mendesak pemerintah daerah, Pertamina, dan aparat penegak hukum agar segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi kelangkaan, mengusut dugaan penyelewengan, serta menindak para pelaku yang terlibat dalam praktik penyelundupan BBM ke aktivitas ilegal.
( Mat )
[Admin]
More Stories
PEMKO : Tebing Tinggi Terima Dana Bagi Hasil Dari Gubernur Sumut,Akan Di Pergunakan Untuk Mendukung Program Dari Pusat
Sambut HUT RI ke-80, Babinsa Koramil 02/Ranpes Dampingi Pembagian 500 Bendera Merah Putih di Nagari Lagan Mudik Punggasan
PASBAR : Raja Adat Ujung Gading Gedor PT Perusahaan Sawit Habis Batas HGU Kembalikan Tanah Ulayat,Saat Sosialisasi Di Balerong Kantor Bupati