Lidik24Jam.com

Berani & Terdepan

Kontraktor Pertanyakan Regulasi yang Menyebut Proyek Pokir Adalah Milik Anggota Dewan

Kampar : Lidik24jam.com— Pokok – pokok Pikiran (Pokir) Dewan Perwakilan RAkyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar masih terus disorot. Kontraktor meminta Kualitas proyek pokir harus betul-betul di-chek dan dipertanyakan kembali ke setiap dinas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Hal ini disampaikan oleh beberapa kontraktor kepada wartawan, Kamis (6/7/2023).

Disebut oleh kontraktor, banyak dugaan oknum dewan Kampar yang disinyalir menjual pokirnya kepada para rekanan.

Mereka juga mempertanyakan kepada 45 Dewan Perwakilan rakyat daerah ( DPRD) Kampar tentang regulasi yang menyebut, proyek pokir tersebut milik anggota dewan sehingga “upeti” pun harus dibayar ke mereka.

Para kontraktor Kampar mengaku sudah sejak lama risih dengan permainan licik para anggota dewan ini.

“Kami sudah tahu sejak dulu bahwa yang menunjuk rekanan adalah oknum dewan itu sendiri bukan dinas,” jelasnya.

“Ini yang sangat kita sayangkan, karena pokir tersebut bersumber dari aspirasi masyarakat dan terkesan disini tidak lah logis (mereka sebut proyek punya mereka). Kan aneh, jika proyek dijual kepada masyarakat itu sendiri. Terkesan dana APBD Kampar tidak dialokasikan secara benar, sesuai jalur mekanisme dan regulasinya,” tutur dia.

Selain itu, beberapa kepala dinas yang ada di Kampar juga mengakui dan menyebut bahwa kegiatan di kantor yang ia pimpin umumnya adalah kegiatan pokir dewan.

“Ya di sini pokir semua. Kami tidak dikasih wewenang untuk memberikan terhadap rekanan jika tidak seizin dewan,” ungkap salah seorang kepala dinas yang kami jumpai.

“Secara tekhnis itu dinas, tetapi dinas tak ada arti sama sekali. Hanya tempat menitip pokir. Seharusnya dinas yang punya kewenangan bukan anggota DPRD dan pimpinan DPRD Kampar. Kalau begini, kami ini tak ada artinya sama sekali bagi mereka, karna yang punya pokir itu dewan, dewan lah yang berkuasa,” ucapnya.

Kadis yang kami jumpai ini takut dikonfirmasi dan direkam omongannya oleh media, “jangan direkam jangan direkam saya,” katanya sambil kaget

“Tapi tolong jangan di-ekspose ini mohon saya,” ucapnya sambil kabur meninggalkan awak media di ruang kerjanya.***

 

***(Dani)

Loading